Pengertian dan Ciri Puisi Kontemporer

Puisi kontemporer ada yang menyebutnya sebagai puisi selindro. Sastrawan kontemporer memiliki peranan yang penting dalam perkembangan sastra kontemporer di Indonesia mutakhir ini. Sastra kontemporer muncul pada tahun 1970-an seiring dengan perkembangan sastra di indonesia. Sastra yang sebelumnya terikat oleh aturan-aturan tertentu  atau konvensional, sekarang berusaha lari dari ikatan konvensional atau tidak terikat aturan-aturan tertentu. Puisi kontemporer merupakan salah satu jenis puisi yang inkonrasional yang menyimpang dari pola karya sastra pada umumnya, dan puisi ini diterbitkan sekitar pada permulaan tahun tujuh puluhan hingga sekarang dan bentuknya menyimpang dari puisi-puisi sebelumnya dan cara memahami maknanya pun berbeda.

Puisi Kontemporer



Karya sastra kontemporer berkembang dalam bentuk prosa, drama, dan puisi. Karya sastra kontemporer adalah karya sastra yang inkonvensional atau menyimpang dari pola karya sastra pada umumnya. Puisi kontemporer berarti puisi yang dibuat dan diterbitkan pada awal tahun tujuh puluhan hingga sekarang. Bentuk puisi kontemporer menyimpang dari puisi-puisi pada umumnya dan tentunya cara memahani maknanya pun berbeda.

Jenis-Jenis Puisi Kontemporer


Puisi kontemporer terbagi atas 3 jenis, yaitu :
  • a. Puisi Mantra : Puisi yang menggunakan bentuk mantra
  • b. Puisi Mbeling : Puisi yang bersifat kelakar, berisi kritik sosial, dan ejekan terhadap sikap penyair yang serius dalam menghadapi puisi.
  • c. Puisi Konkret : Puisi yang mementingkan bentuk grafis dan bentuknya mirip gambar.

Puisi mantra adalah puisi yang mengambil sifat-sifat mantra. Sutardji Calzoum Bachri adalah orang yang pertama memperkenalkan puisi mantra dalam puisi kontemporer.

Puisi mbeling adalah bentuk puisi yang tidak mengikuti aturan. Aturan puisi yang dimaksud ialah ketentuan-ketentuan yang umum berlaku dalam puisi. Puisi ini muncul pertama kali dalam majalah Aktuil yang menyediakan lembar khusus untuk menampung sajak, dan oleh pengasuhnya yaitu Remy Silado, lembar tersebut diberi nama "Puisi Mbeling". Kata-kata dalam puisi mbeling tidak perlu dipilih-pilih lagi. 

Puisi konkret adalah puisi yang disusun dengan mengutamakan bentuk grafis berupa tata wajah hingga menyerupai gambar tertentu. Puisi seperti ini tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai media. Di dalam puisi konkret pada umumnya terdapat lambang-lambang yang diwujudkan dengan benda dan/atau gambar-gambar sebagai ungkapan ekspresi penyairnya.

Ciri - ciri Puisi Kontemporer


Puisi kontemporer memiliki ciri :
1. Bentuk tulisan atau tipografinya unik
2. Penulisan kata, baris, dan bait menyimpang dari penulisan puisi pada umumnya,
3. Terjadi kemacetan bunyi, bahkan hampir tidak dapat dibaca karena kadang-kadang hanya berupa beberapa tanda baca yang disejajarkan
4. Menggunakan idiom-idiom yang inkonvesional (tidak lazim)
5. Memerhatikan kemerduan bunyi
6. Banyak pengulangan kata, frasa, atau kelompok kata hingga tidak wajar
7. Kadang-kadang mencampuradukkan kata atau kalimat bahasa indonesia dengan kata atau kalimat bahasa asing, bahasa daerah, bahkan bahasa dialek.


Untuk bentuk atau contoh puisi Kontemporer anda bisa melihat di halaman Contoh Puisi Kontemporer.

Penyusunan puisi kontemporer sebagai puisi inkonvensional ternyata juga perlu memerhatikan beberapa unsur sebagai berikut:
  • Unsur bunyi yaitu meski terkesan bebas tetapi harus memperhatikan penempatan persamaan bunyi (rima) pada tempat-tempat tertentu agar menimbulkan hidup.
  • Tipografi yang lebih ditonjolkan agar dalam penyusunan baris-baris puisi berisi kata atau suku kata yang disusun sesuai dengan gambar (pola) tertentu.
  • Enjambemen atau pemenggalan dan perpindahan baris puisi untuk menuju baris berikutnya.
  • Kelakar yang bersifat parodi, memasukkan unsur hiburan ringan sebagai pelengkap penyajian puisi yang pekat dan penuh perenungan (kontemplatif) namun bersifat renyah

Lihat Juga Tentang Pergeseran Makna

Demikian mengenai Puisi Kontemporer dan Ciri Puisi Kontemporer, semoga bisa bermanfata untuk anda. Salam.
.

0 komentar:

Artikel Terkait Lainnya:

Diberdayakan oleh Blogger.